Menjadi Hamba Yang Ikhlas

Syetan sudah bersumpah akan mengajak semua manusia menjadi temannya di neraka. syetan akan datang kepada manusia dengan berjalan, berlari, naik kendaraan. syetan mendatangi manusia dari depan, belakang, samping kiri dan kanan. syetan dapat melihat gerak-gerik manusia, sementara manusia tak dapat melihat mereka. syetan sudah pernah melihat surga, sudah pernah tinggal di surga, tetapi ia korbankan tempat tinggal yang indah itu demi ingin mengajak manusia ke dalam neraka. dengan segala cara, ia lakukan untuk menggiring manusia masuk bersama dengan mereka ke neraka.

"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)" Al A'raaf : 16 - 17


Allah, Tuhan yang maha kuasa juga mengizinkan syetan untuk menggoda manusia. kepada sesiapa saja yang mau menjadi temannya di dalam neraka. syetan menggoda manusia melalui istri, melalui anak, melalui harta, melalui teman, tetangga, saudara yang tadinya baik menjadi musuh, yang tadinya saling perduli berubah menjadi benci, egois , dan mementingkan diri sendiri tanpa mau tahu orang lain, bertikai , berdebat , saling menjatuhkan, dll. dan ketika manusia sudah dikuasai oleh syetan, hilanglah keberkahan dari Allah. Hilanglah kasih sayang Nya, maka datanglah gerombolan syetan untuk terus memanasi suasana, maka syetan pun bergembira, melihat usahanya berbuah hasil, untuk menyesatkan manusia dan menjauhkan mereka dari aturan - aturan yang telah ditetapkan.

Suatu kali Nabi Muhammad saw melihat cahaya putih naik ke atas langit, kemudian cahaya putih itu pun turun lagi ke dunia. Nabi bertanya kepada Jibril, apa itu ? Jibril menjawab, itu adalah amal baik yang dilakukan manusia naik ke atas langit berupa cahaya putih, kemudian kembali lagi ke bumi menjadi rahmat Allah, berupa kebaikan-kebaikan.

Kali lain, Nabi melihat cahaya hitam gelap, naik ke atas langit, kemudian cahaya gelap itu turun lagi ke bumi. Itu adalah amal buruk manusia, berupa cahaya gelap naik ke langit, setelah itu turun lagi ke bumi akan menjadi bencana alam, gempa, banjir, kebakaran, dsb.

Ketika ada manusia sudah tidak lagi mengindahkan aturan - aturan yang telah ditetapkan dan kebanyakan mereka berpaling ,  maka cahaya putih itu pun tertahan, tidak dapat naik ke langit. yang ada hanyalah cahaya gelap terus yang naik ke langit. Maka terputuslah rahmat Allaah, berubah menjadi musibah dan bencana alam yang datang silih berganti. karena kerja manusia yang selalu bertikai. Amalan puasa, shalat, zakat dan haji tak ada bekas, karena tidak pernah sampai ke langit. yang sampai ke langit hanyalah cahaya gelap terus menerus, kemudian cahaya gelap itu turun lagi berupa bencana dan musibah yang tiada berakhir.

Bukan salah Tuhan bencana alam datang silih berganti, tetapi karena amalan baik manusia tidak pernah sampai ke langit. yang sampai hanyalah cahaya gelap, karena manusia sukanya bertikai dan mementingkan dirinya dan egonya sendiri, yang senang pada akhirnya syetan, karena banyak kawan yang dapat diajak ke neraka. setan akan terus mengganggu manusia, dari depan dan belakang, dari atas dan bawah, dengan kendaraan atau berjalan. kecuali mereka hamba - hamba Allaah yang ikhlas. oleh karena itu Allaah Subhanahu Wata'ala memerintahkan kita :

"Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yunus : 105 - 107

Sudahkah kita ikhlas beribadah…dan menjadi hamba - hamba Allaah yang Ikhlas...?

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar"
An Nisaa' : 114

Wallahu A'lam

No comments:

Post a Comment