Kembali Ke Jalan Allah

Lauh Mahfuzh ( لَوْحٍ مَحْفُوظٍ) adalah kitab tempat Allah menuliskan segala seluruh skenario dan atau catatan kejadian di alam semesta. Lauh Mahfuzh disebut di dalam Al-Qur'an kurang lebih sebanyak 13 kali. Nama lain dari Lauh Mahfuzh berdasarkan Al-Qur'an adalah Induk Kitab (أم الكتاب, Ummu al-Kitab), Kitab yang Terpelihara (كِتَابٍ مَّكْنُونٍ , Kitabbim Maknuun) dan Kitab yang Nyata (كِتَابٍ مُّبِينٍ , Kitabbim Mubiin).
Menurut syariat Islam, Allah telah mencatat segala kejadian-kejadian di dalam Lauh Mahfuzh, dari permulaan zaman sampai akhir zaman. Baik berupa kisah nabi dan rasul, azab yang menimpa suatu kaum, pengetahuan tentang wahyu para nabi dan rasul, tentang penciptaan alam semesta dan lain-lain. 

Sekalipun jika kita tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam Lauh Mahfuzh. Semua takdir makhluk Allah telah ditulis-Nya di Luh Mahfuz, bisa saja diubah oleh Allah atau Allah menetapkan sesuai dengan kehendak-Nya. 

Yang dapat mengubah takdir yang tertulis dalam Lauh Mahfuz itu hanya doa dan perbuatan baik / usaha. Nabi Muhammad bersabda: "Tiada yang bisa mengubah takdir selain doa dan tiada yang bisa memanjangkan umur kecuali perbuatan baik"

Segala apa yang terjadi dan akan terjadi adalah telah ditentukan jalan ceritanya, yang dapat mengubah adalah manusia itu sendiri. manusia bukan satu atau dua orang tapi seluruh manusia di bumi memiliki peran dalam setiap skenario yang telah ditentukan, baik dan buruknya jalan cerita adalah tergantung manusia secara keseluruhan. 

Gunung, pulau, binatang, tanaman, bunga, manusia, lautan adalah segala sesuatu yang kita saksikan dan segala sesuatu yang Allah beritakan kepada kita dalam Al Qur'an sebagai wujud yang ada dan yang Dia ciptakan dari ketiadaan menjadi benar-benar ada. Akan tetapi, manusia tidak dapat melihat, merasakan atau mendengarkan sifat-dasar hakiki dari segala ciptaan ini melalui indra karena apa yang kita lihat dan rasakan adalah salinan dari apa yang muncul dalam otak.

Mereka juga mempunyai peranan yang telah Allah Subhanahu wata'ala perintahkan, dan mereka tidak pernah menolak perintah-Nya. Semua apa yang terjadi adalah kehendak-Nya dan semua telah tertulis di kitab Nya, kejadian baik atau buruk yang menimpa umat manusia adalah karena kesalahan umat manusia itu sendiri, yang telah melenceng dari ajaran yang telah ditetapkan Nya. bukan saya atau saudara tapi semua manusia memiliki tanggung jawab yang sama.

Kembali ke jalan Allah dan hukum allah demi untuk kebaikan kita bersama, atau kita yang mendapatkan hukuman.........?

Wallahu A'lam.

No comments:

Post a Comment