Eskatologi Islam berkaitan dengan Al-Qiyamah (Hari Kiamat). Seperti agama-agama Ibrahim lainnya, Islam mengajarkan kebangkitan tubuh orang mati, pemenuhan rencana ilahi untuk penciptaan, dan penghakiman jiwa; dimana orang benar dihargai dengan kesenangan Jannah (Surga) sedangkan orang yang tidak benar akan dihukum dalam Jahannam (Neraka).
Sebagian dari ayat - ayat Al-Qur'an menjelaskan tentang keyakinan ini, dan termasuk dalam salah satu kategori atau syarat atau rukun iman, dengan banyak hadits mengelaborasi tema dan rincian. Hal ini juga menekankan keniscayaan kebangkitan, penghakiman, dan pembagian yang kekal bagi orang-orang yang melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wata'ala dan siksa bagi mereka yang meninggalkan / meremehkan perintah Allah Subhanahu Wata'ala.
Menurut pandangan Islam sunni, Isa putra Maryam, adalah nabi dan utusan Allah. Hal ini diyakini bahwa Isa tidak disalibkan, melainkan ia diselamatkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Menurut banyak hadits, ia akan kembali ke Bumi. Pada waktu yang ditentukan oleh Allah, Yesus secara fisik akan kembali ke dunia ini dan membantu Mahdi. Menurut beberapa pendapat sekte Islam Syiah, Mahdi juga turun. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, pembantaian Dajjal dan mengakhiri semua perang, mengantarkan era pemerintahan yang penuh suka cita dan perdamaian, tidak ada lagi kesedihan pada setiap umat dan tidak akan ada lagi ketidak adilan.
Eskatologi Islam berkaitan dengan Qiyamah (kiamat), akhir dunia, dan penghakiman terakhir umat manusia. Eskatologi ini adalah salah satu dari keenam rukun Iman (aqidah) dalam Islam. Seperti agama-agama Abrahamik lainnya, Islam mengajarkan kebangkitan tubuh orang mati, penggenapan rencana ilahi untuk penciptaan, dan keabadian jiwa manusia; orang-orang benar akan diganjar dengan kesenangan Jannah (surga), sementara yang jahat akan dihukum dalam Neraka. Al-Quran banyak sekali membahas keyakinan ini, dengan banyak hadits yang menguraikan tema-temanya dan rinciannya. Literatur apokaliptik Islam yang menggambarkan Harmagedon sering dikenal sebagai fitnah (ujian) dan malahim (atau ghayba dalam tradisi Syi’ah).
Keyakinan tentang akhir zaman dalam pemikiran in Islam didasarkan pada rujukan-rujukan Al-Quran, pengajaran dari Nabi Muhammad dan Ahlul Baitnya. Berbeda dengan kaum Syi’ah yang menyambut dengan antusias kedatangan Imam Mahdi, Kaum Sunni Muslim tidak terlalu banyak mementingkan kedatangan Mahdi karena ia hanyalah salah satu Khalifah bagi mereka dan manusia yang dilahirkan pada suatu waktu tertentu dan mempunyai jangka hidup yang normal dan meninggal secara alamiah. Ia diharapkan tetapi tidak diperlakukan lebih daripada manusia biasa.
Wallahu A'lam
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment